Berita  

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ngawi Gelar Lokakarya “Memahami AI untuk Literasi Digital”

permateri Dr. Umi dari UNITOMO SUrabaya
permateri Dr. Umi dari UNITOMO SUrabaya

Ngawi – ngawinews.com, Dalam rangka meningkatkan kecakapan literasi digital masyarakat di era teknologi yang terus berkembang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ngawi menggelar lokakarya bertajuk “Memahami AI untuk Literasi Digital: Meningkatkan Kecakapan di Era Teknologi”, pada 2–3 Juni 2025.

Kegiatan ini berlangsung di Gedung Kesenian Kabupaten Ngawi dan diikuti puluhan peserta dari berbagai kalangan, seperti akademisi, pelajar, guru, pengelola perpustakaan sekolah, hingga pemerhati literasi. Lokakarya ini menjadi salah satu upaya nyata Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam memperkuat literasi digital melalui pemahaman teknologi terkini seperti Artificial Intelligence (AI).

Literasi Digital dan Peran AI

Kepala Bidang Perpustakaan Ngawi, Suyatno, MM

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ngawi, melalui Kepala Bidang Perpustakaan Suyatno, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kecerdasan buatan (AI) serta dampaknya terhadap dunia literasi dan pendidikan.

“AI bukan lagi sekadar konsep futuristik. Saat ini, pemanfaatan AI di bidang pendidikan dan informasi sudah sangat nyata. Kita perlu membekali masyarakat agar mampu memanfaatkannya secara bijak,” ungkap Suyatno, MM kepada Ngawinews.com.

Materi Lokakarya dari Pakar Teknologi

Pada hari kedua, Selasa 3 Juni 2025, hadir narasumber utama yaitu Dr. Meithiana Indrasari, ST, MM, dosen dari Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO) Surabaya. Dalam paparannya, Meithiana menjelaskan berbagai penerapan AI yang dapat mendukung peningkatan literasi digital—mulai dari penggunaan chatbot edukatif, otomatisasi pencarian informasi, hingga analisis data secara cepat dan efisien.

Pemateri Dr. Meithiana Indrasari, ST, MM, dosen dari Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO) Surabaya

“Di era digital, kita dituntut untuk terus belajar dan memperbarui pengetahuan. Komitmen untuk belajar adalah kunci utama menghadapi perkembangan teknologi,” ujarnya.

Kolaborasi Generasi dan Etika Digital

Meithiana menekankan bahwa pemanfaatan AI harus dilakukan secara bijak dan etis. Ia mengajak peserta lokakarya untuk memahami bahwa kualitas output dari AI sangat bergantung pada kualitas penggunanya.

“Output dari AI akan berkualitas jika digunakan oleh orang yang berkualitas,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam meningkatkan literasi digital. Menurutnya, generasi muda dan senior memiliki peran yang saling melengkapi.

“Yang muda ayo dirangkul, yang tua ayo membuka diri, baik untuk belajar maupun berkolaborasi,” ucap Meithiana.

Namun demikian, ia juga mengingatkan adanya tantangan besar, terutama dari sisi etika digital. Regulasi yang belum tegas dan budaya digital yang masih rentan terhadap konten negatif menjadi hambatan besar dalam pengembangan literasi digital yang sehat.

“Kendala terbesar saat ini adalah masalah etika. Sayangnya, regulasi dari pemerintah maupun platform digital belum sepenuhnya tegas,” tambahnya.

Literasi Digital adalah Kewajiban, Bukan Pilihan

Dalam sesi tanya jawab, Meithiana menegaskan bahwa literasi digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kewajiban yang harus diterapkan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk instansi pemerintah.

“Kalau kita bicara tentang literasi digital, ini bukan pilihan. Mau tidak mau harus, suka tidak suka harus suka,” ujarnya.

Ia menutup sesinya dengan mengajak peserta untuk tidak takut terhadap teknologi, karena pada dasarnya teknologi adalah alat bantu yang justru memudahkan pekerjaan, bukan sebaliknya.

“Ketakutan terhadap teknologi hanya muncul karena kita enggan belajar. Kalau bisa mudah, kenapa harus susah?” pungkasnya.

Antusiasme Peserta dan Harapan ke Depan

Selain pemaparan materi, peserta lokakarya juga mendapat kesempatan untuk mencoba langsung berbagai aplikasi berbasis AI guna mendukung proses pembelajaran digital. Antusiasme peserta terlihat tinggi, terutama saat sesi praktik dan diskusi interaktif.

Kegiatan lokakarya “Memahami AI untuk Literasi Digital” ini diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ngawi berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan serupa guna membekali masyarakat dengan keterampilan digital yang relevan dan berdaya guna di masa depan. (Har)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *