Berita  

Bupati Ngawi Hadiri Haflah Akhirussanah Ponpes Mamba’ul Hikmah: Tangis Haru, Tekad, dan Harapan dari Ngawi untuk Masa Depan

bupati ngawi, ony anwar ; ponpes Mamba'ul Hikmah Kerten, Teguhan, Hafla, Wisuda, Purwawiyata
bupati ngawi, ony anwar ; ponpes Mamba'ul Hikmah Kerten, Teguhan, Hafla, Wisuda, Purwawiyata
Bupati Ngawi menyerahkan piagam kepada siswa berprestasi

Ngawinews.com – Ngawi – Suasana haru dan penuh makna mewarnai halaman Pondok Pesantren Mamba’ul Hikmah, Dusun Kerten, Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Momen tersebut menjadi penutup Tahun Ajaran 2024–2025 dalam bentuk Haflah Akhirussanah bagi para siswa dan santri Madrasah Diniyah, yang berjumlah 124 orang dari jenjang MI, MTs, hingga SMA di bawah naungan Yayasan Pendidikan Mamba’ul Hikmah, pada Jumat malam, 20 Juni 2025.

Kegiatan ini bukan sekadar seremoni kelulusan, melainkan juga menjadi ruang refleksi dan rasa syukur atas perjuangan pendidikan yang telah dilalui. Ratusan orang tua, wali santri, serta warga sekitar hadir dalam suasana penuh kekhidmatan.

KH. M. Dumami, M.Pd, selaku pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Hikmah, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya mendidik anak-anak dengan nilai dan karakter, bukan sekadar pengetahuan formal.

H. M. Dumami, M.Pd memberikan sambutan, selaku pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Hikmah.

“Pendidikan yang barokah tidak hanya soal ilmu yang dikejar, tapi juga bagaimana akhlak ditanamkan. Anak-anak yang mondok di sini tidak hanya diajari pelajaran formal, tapi juga akhlak, sopan santun, dan tanggung jawab sebagai generasi penerus”, pungkas KH. M. Dumami, M.Pd.

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono,S.T.,M.H. juga hadir secara langsung meski harus meninggalkan agenda lain di Pendopo. Ia disambut hangat oleh keluarga besar pondok dan para tokoh masyarakat.

Sejumlah tokoh penting juga hadir dalam acara tersebut, di antaranya Gus Anas Hamidi, SH. (Fraksi PKB DPRD Ngawi), Camat Paron, Kapolsek, Danramil, serta Kepala Desa Teguhan bersama jajaran Forkopimcam.

Salah satu momen paling menyentuh terjadi ketika adik pengasuh pondok pesantren Mamba’ul Hikmah menceritakan kisah tentang Habibi, seorang santri berkebutuhan khusus yang setiap hari diantar sang ibu dengan cara digendong untuk mengikuti pelajaran.

Habibi yang memiliki keterbatasan menjalani proses pelepasan

“Semoga semangat Habibi bisa menular ke siswa-siswi yang lain. Ini perjuangan luar biasa. Bahkan setelah Haflah Akhirussanah, ibunya sempat jatuh pingsan karena haru”, ujar KH. Abdul Halim, M.Pd.I.

Puncak acara diisi tausiyah KH. Much. Sami’an, M.Pd.I dari Tambak Beras Jombang. Ia menekankan bahwa keberkahan ilmu dan akhlak merupakan bekal utama dalam menghadapi tantangan masa depan.

KH. Much. Sami’an, M.Pd.I sedang memberikan tausiah

Bupati Ony menyampaikan apresiasi atas peran pondok dalam menyelenggarakan pendidikan yang inklusif, termasuk menerima siswa berkebutuhan khusus.

“Saya apresiasi Pondok Mamba’ul Hikmah yang terus istiqomah menggulowentah anak-anak. Apalagi menerima siswa berkebutuhan khusus, ini bentuk pendidikan yang adil dan berkeadilan”, ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Ngawi menyiapkan 800 beasiswa kuliah tahun ini, dan akan meningkat menjadi 1.000 beasiswa pada 2026. Hal ini menjadi bukti nyata komitmen daerah dalam mendukung akses pendidikan tinggi.

Dalam sambutannya, Ony menekankan pentingnya pondok pesantren sebagai benteng moral dan karakter generasi muda di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat.

“Anak-anak kita pegang HP bisa lebih dari 8 jam sehari. Di sinilah pentingnya pondok: menjaga nilai, adab, dan spiritualitas mereka”, pungkasnya.

Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah. Di balik tawa, air mata, dan pelukan malam itu, ada harapan besar: bahwa dari Mamba’ul Hikmah, akan lahir generasi Ngawi yang unggul dalam ilmu dan akhlak.


Pewarta: Yopie Ananta
Editor: Jamaludin

Link terkait Kegiatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *