
Ngawinews.com – Ngawi – Ratusan warga dan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, menggelar acara Tasyakuran Warga Baru tahun 2025 di Padepokan Serut Sewu, Desa Teguhan, pada Kamis malam (24/7/2025). Acara ini merupakan wujud syukur atas selesainya prosesi pengesahan sebagai warga baru PSHT, sekaligus momen perekat tali silaturahmi antarwarga dan sesepuh.
Ketua Rayon Teguhan, Kangmas Supriyono, menyatakan bahwa acara ini dilaksanakan dengan sangat sederhana namun berlangsung khidmat.
“Kami sengaja membuat acara ini sederhana, tertapi tidak mengurangi sedikit pun makna syukur kebersamaan yang ingin kami bangun,” ujar Kangmas Supriyono.
“Alhamdulillah, meski sederhana, acara berjalan lancar dan penuh khidmat.”
Kangmas Supriyono juga menyampaikan kebanggaannya atas bertambahnya keluarga besar PSHT di wilayahnya. Ia menyebutkan, pada tahun ini, Rayon Teguhan menerima sebanyak 57 warga baru.
“Jumlah ini adalah bukti nyata minat generasi muda terhadap nilai-nilai yang diajarkan PSHT. Kami sangat gembira menyambut mereka,” kata Kangmas Supriyono.
Ia juga tak lupa memberikan pesan penting kepada seluruh warga baru.
“Kalian adalah generasi penerus. Tanggung jawab besar kini ada di pundak kalian untuk menjaga nama baik PSHT. Tunjukkan bahwa warga PSHT adalah pribadi yang berbudi luhur, berprestasi, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” tegas Kangmas Supriyono, menekankan pentingnya sikap dan perilaku positif di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kangmas Baruseto yang merupakan perwakilan dari Rating Paron, turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam amanatnya, Kangmas Baruseto secara tegas menekankan dua pilar utama yang menjadi pondasi dalam PSHT, yaitu olah raga dan olah rasa.

“PSHT bukan hanya tentang kekuatan fisik dan kemampuan beladiri. Lebih dari itu, PSHT mengajarkan kita untuk mengolah rasa, menumbuhkan kepekaan sosial, persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama,” ujar Kangmas Baruseto.
Baruseto menjelaskan bahwa olah raga dalam PSHT adalah sarana untuk membentuk pribadi yang sehat, kuat, tangkas, dan disiplin. Latihan fisik yang intensif tidak hanya bertujuan untuk penguasaan jurus, tetapi juga menempa mental agar gigih dan pantang menyerah.
Sementara itu, olah rasa adalah dimensi spiritual dan etika yang tak kalah penting. Kangmas Baruseto menegaskanbahwa PSHT mengajarkan anggotanya untuk berbudi luhur, berpegang teguh pada nilai-nilai persaudaraan sejati, serta senantiasa menjaga nama baik organisasi dan tidak menyalahgunakan ilmu yang dimiliki.
“Dengan memadukan olah raga dan olah rasa, kita berharap seluruh warga PSHT menjadi insan yang paripurna, tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki hati yang mulia dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Acara Tasyakuran Warga Baru 2025 Rayon Teguhan ini diisi dengan berbagai penampilan seni pencak silat, serta doa bersama diperuntukkan bagi para pendiri dan sesepuh PSHT yang telah meninggal dunia. Dan ini menjadi wujud penghormatan dan pengingat akan jasa-jasa para perintis yang telah meletakkan dasar organisasi.

Pewarta: Haryanto
Editor: Yop