
Ngawinews.com, Ngawi – Sejumlah auditor dan Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) dari Inspektorat Pembantu Wilayah III Kabupaten Ngawi mengikuti pelatihan intensif selama lima hari di Hotel Gumilang Cipayung Datar, Bogor. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada 19–23 Mei 2025.
Pelatihan bertajuk Diklat Audit Kinerja Berbasis Risiko ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme auditor dalam melakukan pengawasan pemerintahan daerah. Selama pelatihan, para peserta dibekali pemahaman teori dan praktik melalui studi kasus nyata.
Kepala Inspektorat Kabupaten Ngawi, Yulianto Kusprasetyo, mengapresiasi semangat peserta dalam mengembangkan kemampuan profesionalisme mereka.
“Pelatihan ini bukan hanya meningkatkan kapasitas teknis, tetapi juga membentuk karakter pengawas yang tangguh, adaptif, dan berintegritas. Kami bangga karena salah satu auditor Ngawi meraih predikat peserta terbaik dalam kegiatan ini”, ungkap Yulianto Kusprasetyo, Kepala Inspektorat Kabupaten Ngawi.
Ia menyebutkan bahwa keberhasilan salah satu auditor Ngawi dalam pelatihan tersebut membuktikan bahwa sumber daya manusia Inspektorat mampu bersaing dan unggul di tingkat nasional.
“Pelatihan ini merupakan langkah awal dari upaya jangka panjang kami untuk membangun pengawasan daerah yang hasilnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat”, ujarnya.
Selain itu, pelatihan ini juga merupakan bagian dari strategi pembinaan pengawasan berbasis risiko yang dinilai mampu memberikan dampak lebih konkret bagi perbaikan pengelolaan keuangan daerah.
“Kita ingin hasil pengawasan bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar menjadi alat perbaikan yang konkret dan strategis bagi pembangunan Ngawi”, tegasnya.
Peningkatan kapasitas melalui pelatihan semacam ini dinilai penting karena tantangan dalam pengawasan internal pemerintahan daerah semakin kompleks, apalagi dalam konteks pemanfaatan anggaran publik.
Dengan ilmu dan keterampilan baru yang diperoleh, para auditor diharapkan dapat membawa perubahan dalam cara pengawasan dilakukan, dari yang bersifat administratif menjadi lebih strategis dan berdampak langsung.
Inspektorat juga berencana menerapkan hasil pelatihan ini dalam pengawasan di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Ngawi, khususnya dalam memantau efisiensi anggaran dan efektivitas program.
Yulianto menekankan bahwa sinergi antarpihak sangat diperlukan agar tata kelola pemerintahan berjalan secara transparan dan akuntabel.
Para peserta yang hadir juga menyatakan antusiasme dan komitmen untuk mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kegiatan audit dan evaluasi mendatang di lapangan.
Dengan adanya pelatihan ini, Inspektorat Kabupaten Ngawi berharap dapat terus bertransformasi menjadi lembaga pengawasan yang lebih modern dan solutif.
Peningkatan kapasitas ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan birokrasi yang lebih profesional, berintegritas, dan melayani. (HAR)