Pemkab Ngawi Dukung Percepatan LTT untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Ngawinews.com, Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menyatakan komitmennya dalam mendukung percepatan program luas tambah tanam (LTT) yang menjadi arahan langsung dari Kementerian Pertanian. Program ini dianggap krusial untuk mewujudkan target swasembada pangan nasional.

Kabupaten Ngawi dinilai memiliki potensi besar dalam kontribusi pangan nasional karena capaian intensitas pertanaman (IP) tertinggi secara nasional pada tahun 2024. Dengan capaian itu, Ngawi kini memegang peran strategis sebagai penyangga produksi beras di Indonesia.

Langkah percepatan LTT ini tidak hanya sebatas pada peningkatan jumlah tanam, namun juga fokus pada optimalisasi lahan-lahan kering dan sawah tadah hujan. Hal ini penting untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim dan curah hujan ekstrem yang terjadi belakangan ini.

“Program percepatan LTT harus dilaksanakan dengan tepat sasaran dan tidak hanya menjadi agenda seremonial. Kabupaten Ngawi sebagai salah satu penyangga pangan nasional memiliki peran strategis dalam mendukung swasembada pangan,” ujar Supardi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.

Dalam menghadapi tantangan iklim, percepatan LTT di Ngawi juga disertai dengan strategi teknis yang terstruktur. Strategi tersebut meliputi identifikasi potensi tanam, ketersediaan benih, jadwal tanam, dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan di lapangan.

“Dengan upaya tersebut diharapkan mampu merealisasikan target yang telah diberikan oleh pemerintah,” kata Supardi.

Langkah percepatan LTT juga melibatkan kerja sama antara penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan kelompok tani. Selain itu, Pemkab juga menjamin ketersediaan air melalui program bantuan pompa dan pipa, serta perbaikan saluran irigasi tersier.

Dari data DKPP Ngawi, sejak awal tahun 2025 hingga awal Maret, realisasi LTT padi telah mencapai 11.174,6 hektare. Angka ini menunjukkan kerja keras di lapangan dalam mengoptimalkan lahan pertanian secara maksimal.

“Rinciannya untuk bulan Januari 9.136,5 hektare, Februari 1.848 hektare, sedangkan awal Maret ini baru 190,1 hektare,” jelas Supardi.

Pemerintah pusat telah menetapkan target LTT padi untuk Kabupaten Ngawi sebesar 180 ribu hektare sepanjang tahun 2025. Target ambisius ini membutuhkan sinergi semua pihak untuk mencapainya.

“Target tersebut dapat tercapai apabila semua pihak termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, dan elemen terkait lainnya bekerja sama demi menjaga lumbung padi dan meningkatkan produksi tanaman pangan secara nasional,” tambah Supardi.

Selain itu, Pemkab Ngawi juga mendorong pendekatan ramah lingkungan dalam program ini. Pendekatan tersebut meliputi pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB), sistem dapog (perbenihan luar), dan sistem rotasi varietas padi untuk menjaga kesuburan tanah.

Dengan berbagai inovasi tersebut, diharapkan program LTT tidak hanya meningkatkan kuantitas produksi, namun juga menjamin keberlanjutan sistem pertanian lokal dan nasional. (HAR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *